Jumat, 23 September 2022

GAYA BELAJAR

Setiap orang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan gaya belajar masing-masing orang. Sebagian mungkin akan menangkap informasi lebih cepat ketika mendengarkan. Terdapat pula yang lebih nyaman memahami sesuatu melalui penglihatan maupun gerakan.

Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik

Gaya belajar VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik)  adalah gaya belajar yang awalnya dikenalkan oleh Walter Burke Barbe dan kemudian dikembangkan kembali oleh Neil Fleming. Masing-masing tipe belajar menekankan pada alat indra yang kita miliki.

Visual

Tipe pembelajar visual cenderung fokus pada penglihatan. Belajar dengan gaya belajar visual menggunakan indra mata dalam mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, serta membaca media. Tipe visual biasanya akan lebih nyaman belajar dengan mengakses citra visual yang menonjol berupa paduan warna, garis, maupun bentuk.

Karakteristik tipe visual biasanya imajinatif karena dapat mengingat gambaran skenario yang kompleks melalui gambar ataupun video. Grafik, diagram, peta, flowchart akan jauh memudahkan tipe visual dalam belajar. Orang dengan gaya belajar ini terkadang juga susah untuk memahami instruksi verbal dibandingkan tertulis. Kemampuan dalam menggunakan indra penglihatan yang lebih membuat tipe visual cenderung mudah terganggu atau terdistraksi melalui rangsangan visual seperti pop-up notification, duduk di samping jendela, dan lainnya.

Auditori

Orang-orang yang mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi termasuk dalam tipe auditori. Pernahkah kamu dapat mengulang pembicaraan orang lain atau guru ketika menjelaskan materi dengan mudah? Mungkin gaya belajarmu adalah auditori karena dapat mengingat hal-hal yang pernah kamu dengar dengan baik dan jelas.

Tipe auditori sangat mudah mengikuti instruksi verbal dibandingkan instruksi-instruksi tertulis. Orang-orang dengan gaya belajar ini juga lebih sensitif dengan nada, suara, dan ritme. Tipe auditori lebih mudah belajar dengan kembali mengulang dan membicarakan hal-hal yang ingin diingat. Akan tetapi, tipe yang satu ini cukup mudah terdistraksi di tengah kebisingan.

Kinestetik

Cara belajar kinestetik adalah metode belajar yang banyak melibatkan gerakan. Tipe yang satu ini akan mudah mengingat informasi dengan langsung mempraktekannya dibanding hanya mendengarkan atau membaca teori. Langsung menyentuh objek yang dipelajari akan membantu tipe kinestetik.

Tipe kinestetik cenderung merasa nyaman mengekspresikan diri secara fisik seperti dalam pertunjukan atau tari. Terkoordinasi secara fisik serta pandai olah raga dapat menjadi salah satu kelebihannya. Belajar dengan mencoret-coret atau menggambar akan memudahkan orang-orang dengan gaya belajar kinestetik. Akan tetapi, biasanya mereka mudah gelisah apabila terlalu lama berdiam di suatu tempat.

Dengan memahami cara belajar yang paling sesuai, kamu akan lebih mudah memproses setiap materi, pembelajar, atau informasi yang harus diserap. Gaya belajar juga dapat memaksimalkan kualitas belajar sehingga bisa menjadi lebih optimal. 


Jadi, sudahkah kamu mengenali dan lebih memahami gaya belajarmu?

Minggu, 10 April 2022

BAHAYA NARKOBA DAN DAMPKANYA

BAHAYA NARKOBA DAN DAMPKANYA

 

 

APAKAH NARKOBA ITU…?

Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Nama lainya adalah NAPZA, merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif. Yang di maksud Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat yang bersifat psikoaktif mempengaruhi susunan syaraf pusat menyebabkan perubahan pada perilaku dan juga menyebabkan keterhgantungan. Sedangkan bahan adiktif adalah zat atau obat bukan narkotika atau psikotropika tetapi berpengaruh buruk pada kerja otak.

Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi seseorang mengunakan narkoba. Alasannya berbeda-beda, namun pada umumnya merupakan interaksi beberapa faktor resiko yang mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan. 

·     Individu : kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau jenuh, rasa ingin tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi atau cemas, atau memiliki persepsi hidup yang tidak realistis. Mereka percaya bahwa narkoba dapat mengatasi semua persoalan, atau memperoleh kenikmatan, atau menghilangkan kecemasan, gelisah, takut, dan sebagainya.

·     Lingkungan : perubahan dalam struktur social,  besarnya pengaruh teman , besarnya pengaruh teman,  migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik merupakan penyebab bertambahnya adiksi obat di antara orang muda di kota besar seperti Jakarta. kurangnya pendidikan dan keterampilan (skill) dan , kurangnya penghayatan kehidupan beragama dalam keluarga mau pun pribadi

 

JENIS-JENIS NARKOBA

·     OPIAT atau Opium (candu)

Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

·     Morfin

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

·     Heroin/Putaw

Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

·     Ganja/ Kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

·     LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs

Termasuksebagaigolonganhalusinogen (membuatkhayalan) yang biasadiperolehdalambentukkertasberukurankotakkecilsebesar ¼ perangkodalambanyakwarnadangambar.Ada juga yang berbentukpilataukapsul. Cara menggunakannyadenganmeletakkan LSD padapermukaanlidahdanbereaksisetelah 30-60 menitkemudiandanberakhirsetelah 8-12 jam.

·     Kokain

Mempunyai 2 bentukyaknibentukasam (kokainhidroklorida) danbentukbasa (free base).Kokainasamberupakristalputih, rasa sedikitpahitdanlebihmudahlarutdibandingbentukbasabebas yang tidakberbaudanrasanyapahit. Namajalanankadangdisebutkoka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakandengancaramenghirupyaitumembagisetumpukkokainmenjadibeberapabagianberbarislurus di ataspermukaankacadanbenda yang mempunyaipermukaandatar. Kemudiandihirupdenganmenggunakanpenyedotataugulungankertas. Cara lainadalahdibakarbersamatembakau yang seringdisebutcocopuff. Menghirupkokainberisikolukapadasekitarlubanghidungbagiandalam.

·     AMFETAMIN

amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

·     ALKOHOL

Merupakansuatuzat yang paling seringdisalahgunakanmanusia.Alkoholdiperolehatasperagian/fermentasimadu, gula, sari buahatauumbi-umbian. Dari peragiantersebutdapatdiperolehalkoholsampai 15% tetapidengan proses penyulingan (destilasi) dapatdihasilkankadaralkohol yang lebihtinggibahkanmencapai 100%. Kadar alkoholdalamdarahmaksimumdicapai 30-90 menit.Setelahdiserap, alkohol/etanoldisebarluaskankesuluruhjaringandancairantubuh.Denganpeningkatankadaralkoholdalamdarah orang akanmenjadieuforia, namundenganpenurunannya orang tersebutmenjadidepresi. Dikenal 3 golonganminumanberakoholyaitugolongan A; kadaretanol 1%-5% (bir), golongan B; kadaretanol 5%-20% (minumananggur/wine) dangolongan C; kadaretanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

 

 

 

DAMPAK NEGATIF NARKOBA

v Dampak negatif terhadap fisik

1.     Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati,   ginjal, dll

2.     Gejala putus obat/sakauw

3.     Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)

v Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi  , agresif , mudah curiga , menutup diri  , mudah tersinggung , acuh, dll

v Dampaknegatifterhadapkehidupan social : Membolos, Berbohong, Prestasimenurun, Mencuri, Merampok, MengganggukestabilanPekerjaan, dll

v Dampak Ekonomi

1.     Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya perawatan mahal, pada akhirnya bisa bangkrut.

2.     Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi, sehingga kemungkinan akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi Pengangguran.

PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH

v Drugs Education

Drug education  adalah  edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di rancang untuk memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap penyalah gunaan narkoba, serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan narkoba. Contoh :

1.     Kampanye anti narkoba,

2.     Penelitian bahaya narkoba,

3.     Kunjungan ke panti rehabilitasi

v Drugs Information

Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar tentang narkoba dan pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba itu sendiri. Dengan memberikan informasi tentang  narkoba ini akan memungkinkan siswa menerima dan memahami berbagai pengetahuan tentang narkoba.

Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan yang benar  tentang bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan tidak mudah tersugesti untuk mencoba narkoba. Contoh :penyuluhan, pemutaran film, testimoni,pemberian bahan bacaan tentang narkoba

v Provision Of Alternative Activity

provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang bermanfaat bagi siswa dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari narkoba

Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.

v Interventions

intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak bijaksana.Contoh:Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada pihak yang kompeten.

 

Senin, 28 Maret 2022

BERPIKIR POSITIF

 PENGERTIAN POSITIVE THINKING

Positive thinking adalah suatu sikap mental yang membuat kita berharap untuk mendapatkan hasil yang baik, bahkan terbaik dan menguntungkan. Ciri-ciri positive thinking di antaranya adalah selalu bersikap tenang, berpikir positif, tidak mudah khawatir dan selalu berusaha untuk bersikap bijak dalam menghadapi ujian kehidupan.Dengan kata lain, positive thinking artinya proses dalam menciptakan pikiran yang baik dan mengubah energi positif menjadi suatu kenyataan. Cara berpikir positif dapat memberikan rasa optimis dalam menghadapi suatu keadaan yang mungkin tidak menyenangkan. Intinya, kekuatan positive thinking dapat menciptakan kebahagiaan, kesehatan, serta ketenangan lahir dan batin dalam menghadapi situasi apapun.

 

MANFAAT BERFIKIR POSITIF

1.      Positive Thinking Membantu Mengatasi Stres.

Stres adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dihindari. Perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, kejadian yang datang tanpa sesuai harapan, atau kegagalan yang menghampiri setelah berjuang habis-habisan, hal-hal tersebut dapat memicu timbulnya perasaan stres dengan sangat cepat. Namun, positive thinking dapat menurunkan bahkan menghilangkan perasaan stres yang datang menghampiri kehidupan kita.Orang-orang dengan positive thinking akan berusaha sekuat tenaga untuk berkonsentrasi terhadap penyelesaian masalah daripada menyesali keadaan seakan-akan dirinya lah yang paling menderita. Orang-orang yang selalu positive thinking, hidupnya akan selalu bahagia karena mereka tidak mempedulikan pikiran negatif yang mencoba mengganggu pikiran mereka.

2.      Positive Thinking Membantu Kita Membina Hubungan Baik dengan Sesama.Positive thinking akan membantu kita untuk terjauhkan dari perasaan “baper” atau bawa perasaan yang ujung-ujungnya membuat kita menjadi pribadi yang terlalu sensitif. Kenyataannya, tidak semua orang yang kita jumpai akan bersikap ramah seperti apa yang kita lakukan kepada orang lain.Bisa saja saat kita ingin berkenalan, orang tersebut terlihat cuek kepada kita. Namun, dengan mempertahankan positive thinking dalam pikiran kita, semua faktor eksternal yang dapat membuat hati dan perasaan menjadi sedih akan terlewatkan. Kita akan lebih mudah membina hubungan baik dengan sesama, tanpa perasaan curiga dan perasaan negatif lainnya.

3.      Positive Thinking Membuat Kita Menjadi Lebih Percaya Diri.

Positive thinking akan mendorong para individu untuk mencintai dan menghargai diri mereka apa adanya. Dengan begitu, mereka akan menjadi individu yang lebih percaya diri, tanpa harus menjadi orang lain. Positive thinking akan membuat setiap orang tersadar bahwa Tuhan menciptakan mereka dengan kelemahan dan kelebihan yang berbeda satu sama lain, sehingga mereka menjadi makhluk yang unik tanpa harus iri dan dengki dengan sesama.

4.      Positive Thinking Membuat Kita Menjadi Lebih Fokus dan Konsentrasi.

Menjaga dan mempertahankan positive thinking dalam diri kita akan membuat kita tersadar bahwa setiap permasalahan yang datang bukanlah akhir dari kehidupan ini. Semuanya tergantung dengan bagaimana sikap kita dalam merespons atau menyikapi setiap permasalahan yang ada.Positive thinking akan membimbing kita menjadi individu yang tidak mudah khawatir atau ketakutan yang berlebih dalam menghadapi masalah. Dengan begitu, positive thinking akan menjadikan kita sebagai individu yang lebih fokus dan konsentrasi terhadap hal-hal penting.

5.      Positive Thinking Membantu Kita untuk Memiliki Kesehatan yang Lebih Baik.

Bukan hanya pikiran saja yang menjadi lebih tenang, namun kesehatan juga akan stabil dan semakin membaik. Fakta memiliki bukti-bukti bahwa para individu dengan positive thinking yang kuat cenderung hidup lebih lama atau panjang umur, dibandingkan mereka yang hidupnya selalu dihantui dengan negative thinking.

6.      Positive Thinking Membantu Kita Menjadi Lebih Sukses dalam Hidup.

Kegagalan? Bagi mereka dengan positive thinking yang tinggi, kegagalan hanyalah pintu peluang kesuksesan lain atau seperti “batu loncatan” untuk membawa mereka kepada kesuksesan yang diinginkan. Orang-orang dengan positive thinking cenderung menjauhi kesedihan pada kegagalan yang mereka alami. Namun, mereka akan fokus pada peluang-peluang emas lainnya.

7.      Positive Thinking Membantu Kita untuk Memiliki Kehidupan yang Lebih Bahagia.

Positive thinking dan kebahagiaan seakan-akan menjadi satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Sudah menjadi rahasia umum, jika seseorang selalu berpikir positif, orang tersebut cenderung merasa bahagia setiap saat. Layaknya hukum tarik-menarik, orang-orang dengan positive thinking juga akan mendapatkan hal-hal positif yang membahagiakan dalam hidupnya. Ketika individu berterima kasih dan bersyukur atas semua hal yang dimilikinya, maka dirinya akan mendapatkan hal yang lebih banyak lagi.

 

 

 

 

LANGKAH – LANGKAH AGAR SELALU BERPIKIR POSITIF

–     Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.

–     Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.

–     Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud

–     Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.

–     Baca dan kutipan yang inspirasional.

–     Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.

–     Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.

Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui. Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.

12 Tips untuk Membangun Sikap Menjadi Lebih Positif, Antara Lain :

1.      Bersikap Optimis.

Orang yang pesimis itu fokus kepada yang negative (seperti selalu melihat kekurangan pada diri maupun objek lain di luar dirinya). Sedangkan yang optimis fokus memandang yang positif (seperti selalu melihat kelebihan dan peluang keberhasilan pada diri maupun objek lain di luar dirinya) Siapakan yang lebih baik cara pandangnya? Siapakah yang lebih mungkin bahagia, lebih yakin dan lebih pasti?

2.      Menerima segalanya apa adanya

Ini tidaklah berarti bahwa kamu menjadi tak semangat dan menyerah. Artinya kamu tidak mengeluh, merengek, dan membenturkan kepalamu ke tembok ketika segalanya tidak beres. Sebenarnya perilaku yang menjadikan kamu korban yang tiada berdaya (yang memakanmu itulah yang menambah beban atas semangatmu). Terimalah segalanya apa adanya.

3.      Cepat pulih

Mengembangkan sikap – sikap positif tidaklah berarti bahwa kamu tidak akan pernah mengalami kepedihan, penderitaan, atau kekecewaan. Selain itu, mengembangkan sikap – sikap positif tidaklah berarti kamu seharusnya mengabaikan masalah. Masalahpun selalu mempunyai sisi sebaliknya. Kalau kamu gagal dalam ujian, belajarlah lebih giat lagi atau cari pembimbing. Kalau kamu kehilangan teman, perbaikilah persahabatan tersebut, atau mencari teman baru.

4.      Mind Set

Mulailah dengan menolak hal – hal yang suram, sungginglah senyum. Kalau kamu melontarkan kata – kata yang positif, pemikiran – pemikiran yang positif, dan perasaan – perasaan yang positif, maka orang – orang (serta hal – hal) yang positif akan tertarik kepadamu.

5.      Bersikap antusias.

Sambutlah setiap harinya dengan semangat. Laksanakanlah tugas – tugasmu dengan penuh semangat. Semakin kamu bersemangat, maka semakin orang – orang disekelilingmu punmerasa dan bersikap demikian, “Semangatlah…..!”

6.      Lebih peka.

Kalau kamu lebih peka terhadap masalah – masalah potensial, maka kamu bisa lebih siap menghadapinya dan bahkan mengelak. Kamu juga bisa peka terhadap pengalaman – pengalaman positif. Misal, bila kamu dengar pengumuman tentang uji coba tim atau klub baru, maka catatlah waktu dan tempatnya dan berencanalah mengikutinya, kamu akan memperoleh sesuatu hal yang baru.

7.      Humor.

Kalau kamu melakukan sesuatu yang konyol (semua orangpun pernah) jangan melewatkan peluang untuk menertawakan diri sendiri. Itulah salah Satu sukacita besar kehidupan. Kalau kamu banyak tertawa, kamu akan sehat. Tawa itu mengeluarkan kimiawi tertentu dalam tubuhmu yang merangsangmu dan dapat memebantumu bertumbuh dengan sehat. Humor dan tertawa itu sehat.

8.      Sportif

Sportif artinya menerima kekalahan dengan positif sambil tersenyum, menjabat tangan sang pemenang, tidak menyalahkan orang lain atau keadaan atas kekalahan itu. Sikap ini bisa memenangkan teman seandainyapun kamu tidak memenangkan pertandingan atau kompetisinya. “Sportif” berarti pula tidak perlu mengejek yang kalah ketika kamu menang.

9.      Rendah hati

Kalau kamu benar benar berkepentingan terhadap sesame, mereka akan melihat kualitas baikmu seandainyapun kamu tidak mengiklankannya. Mereka tidak akan merasa bahwa kamu berusaha memanipulasi mereka, berbuatlah untuk sesama karena Tuhanmu

10.   Berpengharapan

Pengharapan mungkin merupakan sikap positifmu yang terpenting dasar bagi segala sikap positif lainnya. Apakah yang kamu harapkan? Apa sajakah impianmu?Apa sajakah ambisimu? Maksudmu dalam kehidupan ini? Kalau kamu mau mempertimbangkan pertanyaan – pertanyaan tersebut kamu sudah menjadi individu yang berpengharapan. “Pengharapan adalah sesuatu yang bersayap – Yang hingga pada Jiwa – Dan bersenandung tanpa kata – Dan tidak pernah berhenti – sama sekali

 

11.   Bersyukur

Renungkanlah : Mungkin banyak sekali yang bisa kamu syukuri. Rasa syukur membuatmu tersenyum. Itu membuatmu senang dengan kehidupanmu. Dan orang lain pun senang di dekatmu. Bersyukur bisa memberikan ketenangan bagi dirimu.

Senin, 07 Maret 2022

DISIPLIN DIRI

 DISIPLIN DIRI

1. Pengertian Disiplin

Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah  ketaatan, dan kepatuhan terhadap peraturan yang dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang berdisiplin berarti orang yang dengan kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan hukum yang berlaku. Semua aturan dan tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan setiap orang dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh disiplin.

Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan disepakati oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin melaksanakan ibadah dan disiplin belajar atau kerja.

2. Memahami Disiplin

Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah : 

Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, 

Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, 

Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan 

Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.


3. Makna Disiplin Diri

Linda dan Richard Eyre dalam buku Mengajarkan Nilai-nilai Kepada Anak mengatakan bawah disiplin diri sendiri memiliki banyak makna, diantaranya :

Sanggup menggerakkan dan mengatur diri serta waktu sendiri

Remaja yang disiplin adalah remaja yang dapat menggerakkan dan mengatur dirinya sendiri tanpa diminta atau disuruh. Hal ini berlaku dalam mengatur waktu yang digunakan. Oleh karena itu, kita perlu mengatur waktu dengan baik dan mengisi semua waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat.



Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri

Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan, kesedihan, keharuan, kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif (pribadi). Emosi dapat pula dikatakan sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. 

Sanggup Mengendalikan Nafsu

Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri dan tahu batas. Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang yang memiliki dua sisi. Satu sisi adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu batas. Oleh karena itu, disiplin diri tidak terlepas dari pengetahuan mengenai batas-batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan nafsu, seperti berikut :

Mempelajari teladan

Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.

Berhitung sampai sepuluh

Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika kita sedang marah.

Buat dan Taatilah Jadwal

Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah aktivitas yang harus dilakukan.

Lebih sering menggunakan istilah “Disiplin” dan “Tahu Batas” dari biasanya. Semakin sering kita menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin memahami istilah tersebut.

Buat “Kontrak”

Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang ingin kita capai. Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila berhasil mencapai sasaran tersebut 


Disiplin itu sulit 

Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?

Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.

Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. 

Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama


5.  Kiat untuk Disiplin Diri

a.  Terbiasa dengan jadwal.

Biasakan diri anda dengan jadwal dan kegiatan, jika tidak punya kegiatan, buatlah kegitan atau agenda anda sejelas mungkin, dan berfikirlah jika kegitan itu penting, meskipun hanya sebuah kegiatan 

Bahagia.

Kekuatan bahagia juga berpengaruh terhadap kinerja diri anda untuk lebih aktif dan bersemangat. 

Agenda

Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat agenda sangatlah penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari muncul untuk seorang pelajar. 

Rajin beribadah.

Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan beribadah, ada waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya. 

Sugesti.

Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari dalam diri anda menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang membuat anda lebih disiplin. 

Kerja tuntas

Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas. Lakukan hingga anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih 

Minggu, 27 Februari 2022

CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

 

CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

 

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.

 

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :

 

a.       Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :

1.   Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya

2.   Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.

3.   Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.

4.   Kecerdasan ( IQ). Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya.

Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akanmempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan normal.

5.   Minat. Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.

6.   Motivasi. Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

 

b.       Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :

1.   Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya

2.   Lingkungan Sekitar

Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

 

 

 

 

 

 

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :

1.   Belajar Mandiri

Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.

2.   Media belajar

Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.

3.   Strategi atau cara belajar

Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.

Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :

Strategi Belajar Efeketif dan Efisien

1.       Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas meja belajar.

2.       Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam  pertama dan seterusnya

3.       Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit

4.       Pahami setiap alenia materi yang dipelajari

5.       Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada guru atau teman yang mengerti

6.       Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.

7.       Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya

8.       Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti

9.       Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun bapak/ibu guru

10.    Upayakan kelompok belajar kecil yang solid

 

Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People, memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.

1)  Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.

Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya

2)  Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.

Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.

3)  Kerjakan dahulu mana yang penting.

Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri. 

4)  Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).

"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan).  Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas.  Dengan begini, Anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas

5)  Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.

Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.

6)  Cari solusi yang lebih baik.

Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar

7)  Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.

Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar

70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan